Rabu, 17 Juli 2013

DUKA ALAMKU Selama engkau ada Engkau memberiku hadiah Alam dan segala isinya Engkau berikan padaku, pada kami secara Cuma-Cuma Engkau hanya berharap Menuntut kami Agar kami, mereka dan saya mampu menjaga alam ini Sehingga tetap indah dan harmoni Cintamu kau nyatakan melalui alam ciptaan Subur, segar dan harumnya cintamu Menggelora seluruh bumi Apa jawabnku, apa jawaban mereka Bagaimana tanggapanku, bagaimana tanggapan mereka Aku, mereka dan kami belum tahu Yang jelas aku dan kami mulai sadar Sadar karena engkaulah yang menyadarkanku Aku mulai ada rasa Bahwa aku akan selalu menjaga, melestarikanmu Sehingga akhirnya aku semakin mencintaimu Alam, engkau kujadikan sahabat setiaku Mereka juga ingin menjadi sahabat setiamu Kami ingin, setia jugalah kamu untukku dan bagi kami Mari kita buktikan tali persahabatan ini dengan saling percaya (terinspiriasi dari seminar tentang EKOLOGI, Sabtu 22 September 2012) Karya: Br. Libert, CSA

Selasa, 16 Juli 2013



AKU TERLUKA KARENANYA….
(Sebuah prosa dipersembahkan untuk para saudara muda)
Dia telah melukaiku, perasaanku dilemma oleh karena tingkahnya yang konyol dan membeo itu. Entah dimana peran hati nuraninya, juga bagaimana perasaannya ketika dia diperlakukan sama seperti yang dilakukan terhadapku. Dari hati yang mendalam semenjak aku melihat peristiwa itu sejujurnya hati ini tak mampu mengatakan sesuatupun. Aku kaget dan sedih bercampur kecewa, terasa hatiku dilukai lagi dengan ketidaktahuannya tentang sesuatu hal yang penting baginya untuk diketahui.  
Sungguh dia melukai perasaanku, kesombongan dan kebodohannya itu semakin kubertanya dalam hati: “ benarkah dia mencintai DIA yang memanggilnya”?, bagaimana  cara dia dalam menghayati berelasi? Semenjak aku mengenalnya, aku sejujurnya sudah tidak suka dengannya. Aku tidak suka caranya bersikap, caranya bertutur kata. Dia terkadang aneh, selalu menyendiri dan Nampak ketika peristiwa sore ini meyakinkanku bahwa dia memang kurang waras. Cara dia bertindak menunjukan bahwa dia belum paham apa arti sebuah kehidupan. Kehidupan yang butuh kerja keras, kehidupan yang butuh cinta dan mau menghargai serta kehidupan yang selalu membawa nuansa kehidupan itu sendiri.
Kehidupan yang dia jalani dan hayati selama ini hanyalah sebuah symbol bahwa dia memang hidup, tetapi untuk menuju pada pemaknaan dan arti kehidupan itu yang sesungguhnya belum sampai kesana. Arah hidupnya masih perlu ditopang dengan cara santun. bukan dengan cara sebagaimana cara dia melukai sesamanya. Sungguh bahwa aku tidak punya harapan lagi karenanya, pada hal aku masih dibutuhkan oleh orang yang membutuhkannya.
Sayang seribu sayang tak kunjung henti untuk mengubahnya, telah banyak cara agar dia mau berubah dari sikapnya yang membeo itu, memang aku tahu hanya dia sendiri yang mampu mengubah dirinya jika ia mau berubah, namun setidaknya dia harus belajar  “mendengarkan”. Pendengarn dan mata jadi satu. Kalau matanya tidak mampu melihat hal-hal yang kecil dan berharga, pasti telinga ikut terpengaruh untuk tidak mendengar apa-apa ketika ada orang lain menegurnya.
Terasa sekali sakitnya hati ini, bukan hanya kepada dia yang sungguh terlukai, namun saya juga dan teman-teman lain yang melihtnya pasti kecewa dan sedih. Dengan perasaan seperti ini muncul pertanyaan dalam hati “ kenapa dia melakukan itu”? kenapa secepat itu dia memberi tindakan seperti itu? Tanpa berpikirkan dia sebelum melakukan? Peristiwa yang konyol itu menandakan bahwa dia kurang berpengetahuan, kurang berefleksi dan kurang berdiscernment.
Seandainya dia tahu bagaimana sulitnya mencari nafkah, beratnya meraup sesuap nasi, dan seteguk  teh manis, panasnya terik matahari di siang bolong, tanpa ada istirahat siang, yang ada hanya alat kerja berupa pacul, linggis, tofa, dan bahkan bila kerja di bengkel kayu yang dijumpai setiap hari hanya alat pemotong kayu, pahat, palu, dll. Lalu kalau di bengkel otomotif yang dijumpai hanya oli kotor, obeng, maur/baut dan masih banyak alat lain yang butuh perhatian dan ketelitian. Kalau dia sadar akan hal ini Pasti dia tidak melakukan tindakan sekonyol itu. Namun karena ketidaktahuannya itu dan karena minimnya dia merefleksikan tentang sesuatu hal, maka akibatnya fatal seperti ini. Yang rugi bukan hanya saya tetapi juga orang lain yang melihat dan mengetahui peristiwa itu.
Aku memang kurang sempurna, namun aku sadar bahwa tindakannya dia itu membuat kacau semuanya. Perasaan ini serasa ada debu halus masuk ke mata yang membuat segala sesuatu sulit untuk dilihat, tak mampu lagi melihat sesuatu yang indah dihadapanku. Yang seharusnya indah lantas menjadi kabur tak karu-karuan. Engkau, dimanakah hatimu saat engkau melakukan tindakan sekonyol itu. Masihkah ada cerita indah dikala ada rindu yang mendalam? Rindu ingin berjumpa lagi dengannya, tatkala ada kenangan yang tak bisa kulupakan, namun kerinduan itu telah terbawa EGO dan keangkuhan oleh karena ulahnya yang konyol itu.
Kisah kasih bersamanya harus berakhir sampai disini, tak ada kata tidak untuk memberi alasan agar tetap menjaga eksistensinya. Pupus harapan untuk melanjutkan kisah indah bersamanya, dia tak mampu lagi memberi harapan yang berarti bagiku dan bagi sesama. Nilai moralnya tak ada lagi, cintanya yang dulu membara, kini menjadi beku dan kaku yang membuat orang menjadi berat dan sulit mengisi kembali ruang hatinya. Aku tidak tahu apakah ada harapan lagi untuk ada bersamanya, rupanya harapan hanya tinggal harapan kerinduan hanya tinggal kerinduan. Yang ada hanya ada kata benci dan marah, kecewa dan malu, sebab dia telah melukaiku dan membuatku menjadi kurang percaya diri lagi. Aku terasa ada dalam situasi yang mengacaukan, rupaku tak lagi serupa dulu, kemolekan wajahnya kini pupus termakan benci yang mendalam. Keindahan yang menghalaukan mata banyak orang, kini menjadi hancur berantakan. Tak ada harapan lagi, tak ada cinta, tak ada rindu apalagi berjumpa lagi. Yang ada hanyalah benci dan marah.
Pi ..mi……aku ingin pulang, perasaan ini tak sanggup lagi menahannya. Aku terlanjur terluka oleh tindakannya yang konyol itu, sulit untuk kumaafkan perbuatannya. Terasa berat dan sulit kulupakan, karena ini menyangkut masa depanku. Masa depan yang seharusnya selalu cerah, kini terkubur oleh hinaan dan cercaannya  yang menyakitkan.
“belajarlah untuk mendengarkan”
“terinspirasi dari salah seorang saudara muda yang membuang ikan Pindang di tempat sampah”

Br.Libert, CSA
Dalam keheningan dan pergulatan
06-05-12


CEMARA
Disana aku berteduh
Suasana keindahan pohon cemara menghiasi sejuknya hati ini
Tak ada suara lain selain suara ombak yang berderu menghangatkan suasana batin ini
Rindu ketemu rindu tumbuhkan kerinduan yang mendalam

Antara pohon-pohon dihiasi indahnya kebersamaan
Dua orang cukup menggambarkan bahwa ada cinta dibalik cemara
Dua sejoli sedang berbagi cinta
Dunia ini sungguh milik mereka berdua

Kita, kami dan mereka hanya memandang
Lantaran tujuan kita adalah ingin membangun kebersamaan
Kebersamaan yang mau membangun kebersamaan
Bila bertanya…apa perasaanmu ketika melihat dua sejoli sedang kasmaran

Siapa berani menjawab itulah pemenangnya
Pemenang untuk meraih impian
Kita memang ingin sperti itu, tetapi  bukan itu yang kita inginkan
Yang kita  inginkan sesungguhnya adalah kebersatuan dengan DIA Sang pemilik Cemara itu

Cemara diciptakan-Nya begitu indah dan sejuk supaya kita semakin mencintai-Nya
Laut dan ombaknya yang begitu menawan
Dapat membawa kita untuk semakin bersyukur bahwa DIA sungguh ada
Kesejukan hati dan pikiran ini berkat cinta-Nya padaku
Cemara…………
Keindahan dan kesejukanmu membuatku semakin menyukaimu
Aku pasti akan selalu merindukanmu
Suatu waktu bila ada kesempatan lagi aku pasti akan memandangmu lagi
Suasana cemara membuatku semakin sadar bahwa ada cinta tumbuh dari Cemara

Kehadiran cemara yang tumbuh dipinggir pantai itu dapat menyadarkan kita
Karena sesungguhnya cemara itu bertumbuh untuk burung-burung kutilang
Bukan untuk burung-burung lain yang merusak suasana keindahan cemara itu
Selama aku menikmati indah dan sejuknya cemara itu,
Tak satupun burung kutilang yang kutemukan

Timbul pertanyaan…
Dimanakah kamu berada
Adakah engkau disana
Dia menjawab…aku malu, takut, gelisah karena tempatku direbut oleh mereka

(Pengalaman bersama teman-teman FBB – 150712)






14  FEBRUARI
Pesona Jiwa memancarkan cinta
Pesona alam menyejukkan  hati
Hati  dan  jiwa  menyatu
Sebab  ada  cinta  yang  tulus  memberi

Hati ini terasa aman dan damai
Ada rindu yang menggelora
Menjadikan  cinta bersinar sepanjang hari
Menambah semangat dalam hidup

Hidupku, hidupmu, hidup kita bersama
Tanpamu, olehmu karena kita, cinta begitu bermakna
Kujalani hidup ini penuh cinta yang iklas
Bertumpu pada satu sumber cinta

Jawaban Ya, atas  apa yang kukatakan padamu adalah sarat makna
Sebab ada kesediaan  dan tanggung jawab atas segalanya
Pergulatan hidup yang kuhadapi terasa ringan
Aku telah dipanggil untuk menyatukan kembali arti cinta yang sesungguhnya

Tanggal 14 di bulan Februari
Telah membuat segalanya berarti bagi yang merayakan Cinta
Cinta dikatakan makna bila dia sungguh-sungguh mencintaimu
Bagaimana kamu mengatakan cinta bila masih ada benci dan galau

Tanggal 14 di bulan kedua dalam tahun, tentu sarat cinta
Terungkaplah apa yang menjadi kerinduanmu selama ini
Jika selama ini masih ada kebencian dan kegalauan dalam hidup
Hadirlah sang sumber cinta
Katakan padanya: Aku selalu mencintaimu sampai akhir Jaman

(Libertcsa@yahoo.com)


BEO MBOHANG TERCINTA DENGAN KISAH-KISAH INDAHNYA
 DI MASA LALU
“ Sebongkah kisah hanya ada dan terngiang di sanubari seseorang, jika dia tahu apa artinya sejarah dan untuk apa sejarah dibuat, sebuah kisah menjadi indah dan menarik jika dipoles dengan cinta dan perhatian yang besar, cinta itu ada dan nyata jika kita saling menhargai dan  mengormati”
Pengantar
Saudari dan Saudaraku... Tentu ada kebanggaan yang tak terkira ketika Mbohang memiliki generasi baru. Generasi baru itu saya lambangkan dengan tunas untuk menggambarkan kebaruan dan gairah pertumbuhan kita. Itu mengimplisitkan juga optimisme bahwa kita akan menjadi generasi yang akan bertumbuh menjadi generasi yang kuat dan berbuah, dan akan diikuti pula oleh generasi berikutnya yang mengikuti jejak-jejak kita, bahkan mereka itu akan melampaui keunggulan generasi kita. Bayangkan saja dari pedalaman kampung Mbohang kita ada Kakak Ansi yang sudah menyandang gelar doktor dalam bidang akademik; ada Rm. Eman yang sudah bergelar master, dan sudah ada beberapa di antara kita yang bergelar sarjana, dll.. Melihat kekhasan kita itu dibandingkan dengan orang tua kita, kiranya tepat kalau dikatakan bahwa kita adalah generasi baru.
Tentu saja kita semua setuju bahwa sebagai generasi baru kita mempunyai pengalaman hidup tersendiri; mempunyai paradigma berpikir tersendiri sesuai dengan bidang pengetahuan kita dan lingkungan akademik dan kultural di mana kita berada. Itu semua adalah kekayaan yang kiranya dapat dibagikan terhadap satu sama lain. Saya juga yakin bahwa kita semua punya idealisme untuk kebaikan dan kemajuan kampung halaman kita. Saya juga sangat yakin bahwa sebagai pribadi-pribadi yang memiliki otoritas pengetahuan, kita diharapkan oleh Ende-Ema dan Ase-Kae di kampung untuk memberikan sumbangan menurut cara khas kita. Mari, Saudari dan Saudaraku...kita sehati dan sejiwa saling berbagi dalam group ini.
Dengan kasih sayang Allah,
Godefridus Palus
Melihat dan menyadari bahwa group kita ini penting untuk kita kembangkan bersama, maka saya punya inisiatif untuk mengumpulkan semua cerita-cerita lucu maupun kisah-kisah indah waktu sekolah di SDI Mbohang atau pengalaman-pengalaman lain semasa kita kecil, bersekolah hingga kita menjadi orang yang punya harapan masa depan bagi perkembangan Mbohang. Tujuan dari terkumpulnya cerita-cerita tersebut adalah agar kita semakin mengenali diri kita dan sesama dalam ranah sejarah. Seperti sering diungkapkan “ Jasmerah” (jangan lupa sejarah), karena dengan sejarah kita semakin mencintai diri kita dan tempat dimana kita dilahirkan dan dibesarkan. Satu hal yang menjadi kebanggaan bahwa orang tua kita di kampong Mbohang sudah mempunyai kesadaran yang tinggi akan pendidikan, sehingga sampai saat ini banyak anak-anak dan adik-adik kita yang terus menerus menggali potensi mereka dengan bersekolah. Ada yang tingkat SD, SMP, SMA hingga Perguruan Tinggi. Harapannya agar dengan berpengetahuan luas beo Mbohang semakin jaya dan menjadi kampung pendidikan, kampung yang menjadi inspirasi bagi yang lain. Hanya kepada mereka yang berpendidikan yang tahu akan indahnya masa depan, tahu akan menghargai dan menghormati orang lain tanpa ada perbedaan suku dan ras tertentu.
Bagi saya beo Mbohang adalah tempat bersemainya panggilan hidup. Entah panggilan menjadi Romo, bruder, Suster, berkeluarga, Guru, bidan, dll. Semuanya menunjukan bahwa masa depan Mbohang akan menjadi beo yang senantiasa penug Persaudaraan Kasih dan Damai (PKD). Maka dari itu, tidak ada salahnya jika group “Generasi Mbohang masa depan” dibuat oleh tangan kasih saudara kita Godefridus Palus.
Marilah secara bersama-sama, bahu membahu membagikan apa yang kita punya. Membagi cerita indah di masa lalu maupun kisah-kisah lain yang dapat menginspirasi kita untuk semakin mengembangkan diri dan masa depan kampung kita, kelak suatu saat kita akan menjadi pribadi yang cerdas dan humanis, semakin dicintai dan dihargai sesama serta menjadi pribadi yang tahu dan menyadari akan perkembangan zaman. Zaman terus berubah, maka mind set kita juga harus berubah, kita harus melawan arus bukan mengikuti arus, sehingga kita menjadi semakin tangguh dan matang dalam menjawabi tantangan zaman. Good luck.
Salam Kasih dan Damai
(Br. Libert, CSA)
Beberapa cerita dan kisah berikut ini akan menjadi cerminan bagi kita akan cinta dan perhatian kita akan sejarah masa lalu. Masa lalu adalah sebuah kenangan yang membangkitkan semangat di masa sekarang, dan masa sekarang akan menjadi gambaran suatu tujuan akan masa depan. Masa depan ada dihadapan kita, maka kita dituntut untuk semakin kreatif dan selalu belajar dari pengalaman. Selamat membaca.
Danong du sekolah wa Tonggur ami, one reha salang, raha hi Nadus Santus agu hi Ito Gabut. Toe'p ngance koleng li kraeng Ito'g ta sehingga retang sambil ngga'ut. Bo ende de hau do kin anak one tukan. Ha..a..a.. (Pak Feliks Arjo)
Manga denge tombo laku dan sangat unik.tombo du jaman masih tdk enak.
kalau ga salah dari kae Br.
Libert Jehadit dulu ada seorng di sini waktu masih kecil senang sekali pecu di jerigen ata gogong, poli hitu liha ga jera ata isukn,,hahaha...nggo taen damang isuk gogong ho lemeu wangi........kalai gas beracun taung bonen..ceing pe hitu e br. Libert ????hahahaa (Adrianus Suryanto)
eme tenang agu idep laku danong cang duhu bersenang pertama jera ngo kwe haju,rame kawe wua ndusuk,agu akasia...(Nimus pangkur)
''Ongga le momang, bobol kudut molor"...Itulah sebuah ungkapan sederhana yg pernah diutarakan oleh para pendidik ketika sy msh duduk di bangku SD Mbohang 10 thn yg lalu.....Ungkapan itu memang sedrhana tetapi mengandung sebuah nilai dan makna yg sangat dalam utk pribadi saya...Kata-kata itulah yg bisa membentuk karakter dan otak sy tuk menjdi mc yg bsa menjadi panutan keluarga dan dan org lain...Trma ksh guruku.......Tabe mane ase/ka'e dan tmn2 seperjuangan generasi baru Mbohang...mai ga hang cama2 teko c mbru d kraeng Laus.. (Ronaldus Sanusi)
Aku danong kuat tapa rengka agu kawe cewo peti. teman daku danong ise Andi, kesa Rinus Jani, kae Nimus Banggar, Simus Ndagung, Polus pagang, dan masih banyak yang lain...Kole kawe rengka agu cewo peti ga maeng ndekar.....masa kecil yang menyenangkan.....hahhahahaha (Libert Jehadit)
Du rame pande oto kalo danong eta Mbohang, aku agu bp Deus du pika haju, tako paku wa toko Irian Cancar. Caran ga, manga radio rusak diha ema, emi lami magnet pongo le lawe benang bola di ende. Ata sial ge ite, bete lawe ho'og ta mendo bail paku. (Pak Feliks Arjo)
bagian dalam SDI Mbohang. kursi tempat saya duduk ini adalah temapt duduknya "TI" saya lupa nama lengkapnya, tapi nama panggilannya TI, wetanya Ferry. anaknya tinggi dan cantik waktu itu:) dia sangat pintar terutama matematika. tempat duduk saya paling belakang bersama twin brothers, Nadus dan Rafael dan bagian kiri tengah tempat dudknya Sales Pali. pada tgl 17/5/2009 saya duduk cukup lama dan mencoba flash back apa yang saya alami dan saya dapatkan selama 6 tahun disekolah ini, saya pergi kesetiap sudut dan setiap kelas mulai saya kelas 1 sampai saya kela 6. saya merasa seperti saya kembali menjadi Yuvens kecil pada waktu itu, yang polos lugu dan suka usil berlari kesana kemari..pada waktu itu saya berhasil membawa diri saya pada belasan tahun lalu..sungguh sangat indah masa2 itu...:) — di Mbohang. (Yuvens Darung)
Sayangnya di group ini hampir tidak ada yg satu leting dg saya. Kalo ada seru, biar kisah pengalaman menarik waktu sekolah di Tonggur dulu saling melengkapi. Satu yg masih membekas, hembur ikang one bak dise Kraeng pencetus group hoo, sale Golod de Emas Mus, sale mai kapela, ha..a...Kami dikejar sang empunya bak ikan sampai di Watu Bakok...(Rm. Eman Haru, Pr)
SD, dulu aku prNah keNa tamPar daRi gUru gabRiel paku, gaRa2 tdk tau caKar maTematika,sya prNah kena ngomEl darI pak jeMi gaRa2 tDk mau Ikut laRi estaFet,ibu maRia juita, prNah maRah sya gaRa2 tdk tau baca, dn skrAng sya sDh bIsa cKar mtmAtika,bIsa oLahraga,n bisa meBacaa...trMakSihh bWt paRa pnJasa....(Enu Beatrix Virgo)
Jaman kami dulu pada masa liburan sekolah, kami pergi menjual kayu api ke Cancar. Saya masih ingat dengan baik harga kayu saya dulu Rp.100. Bangga Pak...punya uang sendiri walau hanya Rp.100. Uang itu saya belanjakan Rp.25 beli pisang goreng, Rp.50 beli vicin, Rp.25 beli buku tulis. Habis sudah ga hahah....(Godefridus Palus)
nuk kole du kelas 1..les di Ibu Meri Juita.pas les manga ata pecu antara ami one ca ruangan,,rei li Ibu g. Ibu : cei ata pecu antara meu ho...... tapi antara ami toe manga ata jujur,,,,,emi po emi gogong tutak gici ca one sai dami...hahahaha...... ew gogong patam hau...itu semua demi kebaikan anak2... (Lian Sutento)
Du wulang dureng agu wulang advokat. Angkatan dami du hitu kelas satu kin. Toe di do ata bae tulis huruf-huruf, apalagi baca. Kraeng Maksimus Ndagung lelot do bail hang advokat. Wau ite....wau tuung kat one kelas. Am kome wau pecu kaut ai gelang moran. Wau borek lelot lita ga berjam-jam.  Ibu Mari: "Ceing ata tai one deko, meu?" (Toe manga ata walen. Lik ca kelas. Rantang.) Emi-emi kaut haju akasia le Ibu hoo, mbeb ca ca....hahahha....(Godefridus Palus)
Mbohang,,tempat dmna kami bisa belajar dari yang tidak tau menjadi tau,,,,,masa2 SD yg sangat tidak trlupakan,,apalgi hi guru Jemi danong kuat cera hang ngurus eme toe bae melaju,,,,mmm lucu,,(Natalia Tea)
Saya punya kisah tak terlupakan saat pertama kali tiba di Malang (Jawa Timur) pada Juni 2005. Setelah minum dan mandi di rumah keluarga, teman saya dari Rekas dan saya pergi ke Mall di pusat kota Malang. Baru melewati tangga masuk terakhir, tangan kami ditarik dua orang laki-laki. Laki-laki: "Mari Mas...mari Mas...snow ini dapat memutihkan kulit, Mas."
Saya: "Tidak perlu, Mas...Tidak perlu...", sambil menarik tangan dari pegangan mereka.
Laki-laki: Mereka terus menggosok snow itu di tangan saya. "Snow ini cocok untuk kulit orang Ambon, Papua, Flores, Mas. Dijamin bisa membuat putih." Saya :"Cuka minyak... saya tidak perlu snow-mu, Mas. Dengan kulit begini, kami tetap tampan, Mas..."             (Godefridus Paluss)
senang sekali bisa bergabung dengan munculnya forum komunikasi ini. semoga menjadi sarana yang bermanfaat bagi yang bergabung dan juga untuk kemajuan Werong - Mbohang kedepannya dari segi seumber daya manusia dan pengelolaan sumber daya alam serta pemeliharaanya dan yang paling penting adalah RUMAH TUHAN. (Yuvens darung)
Pernah hi Ten bete dekon du rombo tuke pau wa Sandur...nanang ngo anak koe inewai kudu tuke pau hitu, ciek hia eta mai pu'u pau, rantang ita le anak koe inewai. wa'u eta mai lobo pau demeng dekon ata neho rok, mai hia jahit pake wase pandang (Rm. Eman Haru, Pr)
Manga kole dami tuang.du generasi damai ga,,sudah jaman enak sedikit. ai dari pada dite jaman masih sgt tidak enak..tepeng lili ko one cera..akhir ga ceka cala le ceras taung bate na'a nai..wkwkwkw...retang koe toe pake deko..hehehehe (Adrianus Suryanto)
Kali ini raha antara hi enu Mina Jemumut agu hi Man Jaru. Raha du kole sekolah wa watu bakok. Baju pake di enu Mina ho'o baju jorjet (kain baju so emong keta longkot one pinggir). Pas du weda li Man hi Mina, wai diha ga pas keta do'ong ne comong baju di Mina. Sorok damang baju hot da'ong wa'i di Man li Mina ngger sili kebe. Mai tae di Man ga , campe ta, campe ta. Ha...a..a (Pak Feliks Arjo)
Ase ka'e ca kole tombo daku. Biasa danong eme leso minggu jatah ngo pika haju awo Cancar. Haju situ kudu pika ga olo suing kong geal eme ba. Leso Sabtu du hitu rewung tengkum tadu beo Mbohang, tambang kole usang rewe re sehingga cebo toko. Du hitu mbaru de kraeng Ito Gabut beta mai mbaru dami. Tiba2 mane hitu hi Ito ho'o to'o ket toko langsung pongo haju terus lako. Cai sili ruis mbaru dami mai hia benta bp Quin. Oe.. Ketu, tad ge. Mai tae daku ga ngo nia be Gabut. Mai walen ga, cob ngo wa Cancar g'ta. Oe Gabut mane mek tana ho'o e (tae daku). Ole kirang nggitun ko. Ba kole eta haju'n ge. He..e..e. Ase ka'en ho de da'at beo bora rewung e. (Feliks  Arjo)
Ca Ge Tuang Sua(tuang Guru agu Tuang Rm, ca wie nene ended JO goreng ikang, mungtung ikang ali kete minyak bone cewe bone, gonggar api haeng keta leba eta..ciek...data tua ende samapai denge taung lel lawa ca beo, Lucun ga buka kaut para de Emad ALO,,,ciek hitu lauuuuuuuuuunnnnnnn neeee...poti...tae diha ga manga poti, kali dapur kudut muntung..ba bampang data iwon,,,data iwon ga..ba lewing mese agu wae..du koe kig ami du hitu danong, toe di bae koso isung...) (Adrianus  Suryanto)